Jawaban Mas Bondan:
Wednesday, October 8, 2008
Mak Nyuuuss... Pokok'e Top Markotop
Jawaban Mas Bondan:
Friday, October 3, 2008
Sang Penari
MUNGKIN ANDA SAKIT HATI PADA WAKTU ITU, TAPI SAKIT HATI ANDA AKAN CEPAT HILANG BEGITU ANDA BERLATIH KEMBALI. TAPI SAKIT HATI KARENA PENYESALAN ANDA HARI INI TIDAK AKAN PERNAH BISA HILANG SELAMA- LAMANYA ...".
Saturday, September 27, 2008
Santai Sejenak...
Lalu, ia bertanya kepada seorang pejabat, "Bagaimana cara membedakan yoi, iya, dan O begitu ya?"
Kemudian pejabat itu menjawab, "Kalau yoi, orang tersebut tidak punya pendidikan, kalo iya, orang itu tamatan SMA, dan kalau O begitu ya, berarti ia sarjana."
" O begitu ya?", kata turis.
"Yoi!!", kata pejabat.
Pada suatu hari 3 orang vampir lagi unjuk taring atas kehebatannya masing-masing dalam hal menghisap darah dan membunuh mangsa.
“kebetulan nih malem dingin banget, gue jadi laper neh” celetuk vampir pertama.
“gimana kalo kita adu kekuatan, sapa yang paling cepet ngisep darah” tanya vampir kedua..
“okeh…!!!”
“gue duluan” kata vampir pertama…
lalu…whuuusssss…vampir pertama melesat..gak lama, selang lima menit dia kembali lagi dengan muka penuh darah dan sambil berkata..”lo liat gak kota dibawah sono??”
“iya liat” kata vampir dua & tiga
“semua penduduknya udah pada tewas, gue isep darahnya”
aahh, belom seberapa, neh liat gue..dan vampir kedua pun melesat tajam..selang tiga menit, diapun kembali dengan wajah belepotan darah, sambil berkata…
“lo liat kampung dibawah sana ?? semua penduduknya dah pada tewas gue isep darahnya!!”
“aahh kecil, neh liat gue!!” vampir ketiga pun terbang melesat tajam… dan gak sampe satu menit dia udah kembali dengan darah diseluruh muka… dan dia berkata “lo liat tiang listrik dibawah sono??”
“iya..iya liat…”
“sialaaan..gue kagak liat!!!!#%$#?
Friday, September 26, 2008
Pendekar Pedang Sakti
Dengan semakin banyaknya koleksi pedang dari Pendekar Sakti tsb, beberapa pedang mengeluhkan tentang nasibnya yang biasa-biasa saja dan merasa iri dengan pedang-pedang dari kerajaan yang berlapis emas bertatahkan berlian dan disimpan dengan mewah di istana, karena mereka merasa kondisinya biasa-biasa saja, selalu kekurangan dan iri dengan pedang-pedang mewah lain yang meskipun mewah namun meaningless.
Sahabat, tanpa kita sadari terkadang kita berpikir seperti pedang Sang Pendekar yang merasa biasa-biasa. Berpikir mengenai apa yang telah kita dapat secara kasat mata, just thinking of what we have got since we're start living...
Friday, July 25, 2008
Hati Seluas Samudera
Wednesday, July 23, 2008
Family Man
Di film tsb diceritakan bahwa seorang CEO dari perusahaan international yang telah go public yang diperankan Nicholas Cage tiba-tiba terbangun di pagi hari di tengah-tengah keluarga biasa dan dia sebagai kepala keluarga dari keluarga tsb. Betapa terkejutnya dia saat mengetahui bahwa hidupnya berubah total dari seorang CEO yang sangat sibuk dan sangat penting peranannya dalam perusahaan menjadi hanya seorang salesman yang tidak begitu dikenal.
Namun, dengan kemauan dan kemampuan yang memang sebetulnya "emas" yang berada pada dirinya, perlahan tapi pasti dia meniti karir dari seorang salesman mobil sampai akhirnya dia bisa meraih kesuksesan seperti apa yang pernah diraihnya di kehidupan sebelumnya.
Masih ingat kalimat bijak Mario Teguh mengenai hal ini? "Berpikir, bertindak dan berprilakulah seperti yang Anda impikan, jika Anda memimpikan jadi Orang Besar, maka berpikir, bertindak dan berprilakulah seperti Anda Orang Besar yang sementara ini masih kecil".
Jadi, dengan kemauan keras untuk belajar yang luar biasa, berpikir jauh ke depan mengenai visi yang akan kita raih dan memantaskan diri untuk menjadi apa yang kita upayakan maka tidak mungkin kita tidak meraih apa yang kita cita-citakan.
Nah kalau begitu, bagaimana jika kita balik?
Tiba-tiba kita terbangun di kamar dengan kondisi kita sekarang ini dan mendapati diri kita adalah Bill Gates atau Donald Trump. Kira-kira apakah kita bisa dengan mudah meraih kesuksesan seperti mereka ya? Sepertinya mustahil kalau kualitas yang kita bangun tidak seperti mereka meskipun secara fisik kita sudah seperti mereka. Orang malah menduga kita operasi plastik supaya menyerupai mereka.
So, keberhasilan seseorang bukan terjadi dari keadaan orang tsb yang memang sudah di lingkungan yang berhasil, namun karena kualitasnya pantas "emas" maka darimanapun ia memulai, hasilnya akan sama berhasilnya.
Saturday, July 5, 2008
Saling Bergantung
Apakah saking sibuknya belanja atau melihat-lihat barang sehingga tidak memperhatikan anaknya yang berlari-larian kesana kemari?
Tidak sengaja saya mendengarkan ungkapan orangtua yang dengan gembiranya bercampur rasa menyesal menemui sang anak yang hilang tsb.
Ternyata,
Sunday, June 29, 2008
Perbuatan baik adalah seberapa besar nilai kebaikan yang dirasakan si penerimanya, bukan sebaliknya.
Seorang sahabat dekat yang terkenal sangat logis, tegas dan profesional bercerita kepada saya mengenai kejadian yang baru saja dialaminya, dia menemukan dompet di parkiran, sesaat setelah selesai makan bakso.
Dengan bersemangatnya sahabat saya ini bercerita “Dompet ini harus kembali kepada pemiliknya langsung”.
Kemudian sahabat saya ini mengecek identitas yang ada di dompet tsb, dompet itu milik seorang sopir perusahaan, isi dompet tsb berisi uang yang cukup lumayan dan surat-surat penting si sopir tsb.
Ternyata di dompetnya tidak ada nomor telponnya, alamat identitasnya pun luar kota yang mungkin juga dia sudah tidak tinggal disitu. “Terus kamu sudah check kartu ATM-nya, mungkin bisa dilacak dari bank untuk dapat nomor telponnya” ujar saya.
Singkat cerita, sahabat saya ini sudah empat hari melacak ke Bank dan menelpon nomor telpon yang ada di dompet tsb.
Akhirnya, di hari ke empat tsb, ada seseorang yang menghubunginya yang mengaku bahwa dia yang kehilangan dompet tsb. Sontak sahabat saya ini gembira bercampur curiga menanyakan semua isi dan jumlah uang yang ada di dompet tsb, agar tidak salah orang. Ternyata benar, dialah yang kehilangan dompet tsb.
Dan si pemilik dompet ternyata dihubungi oleh Bosnya yang ditinggali nomor telpon sahabat saya itu.
Iseng-iseng saya bertanya pada sahabat saya ini "Trus kamu ngomong apa setelah tahu bahwa itu dompetnya?" jawabnya "Saya tetap berprinsip bahwa apa yang dia miliki itu memang haknya, seharusnyalah dompet itu kembali kepadanya".
"O, begitu ya...".
Beberapa hari kemudian sahabat saya ini bercerita bahwa isi dompet si sopir itu sangatlah penting dan uang itu adalah uang setoran, dan dia sudah ngutang untuk mengembalikannya dan ngutang lagi untuk mengurus surat-suratnya yang dia pikir tidak bakal ditemukannya lagi.
Saya bertanya lagi kepada sahabat "Trus apa yang kamu katakan setelah dia bercerita seperti itu?"
"Mulut saya terkunci, pikiran logis yang biasa saya ucapkan terasa berat terucap, hati yang tadinya sekeras pikiran saya...berubah menjadi mata yang berkaca-kaca.
Kebaikan yang semata-mata saya lakukan bukanlah ’’hanya’’ kebaikan yang saya pikir hal biasa",
"Kebaikan itu ternyata bukan nilai dari perasaan kita yang melakukannya, melainkan nilai dari perasaan orang yang menerima kebaikan tersebut’’.
Thursday, June 19, 2008
Gelombang pasang inflasi dunia telah datang
Banyak hal belakangan ini yang membuat kita larut dalam arus pikiran negatif tentang kenaikan harga bahan bakar sehingga menyebabkan kenaikan harga kebutuhan sehari-hari,
tentang sulitnya menghadapi kehidupan ini kedepannya.
Namun, gelombang pasang kenaikan harga dunia seakan tidak peduli,
kenaikan tsb sudah terjadi,
bahkan efeknya belum berhenti dan masih terus menembus batas psikologis di negara manapun ada berada.
Ibarat banjir di seluruh penjuru dunia,
Pertanyaannya, sudah cukup tinggikah lantai rumah Anda?
Jika rumah Anda masih 'kebanjiran', atau lingkungan Anda masih banjir, mengeluh atau menyalahkan siapapun/apapun tidak akan pernah membuat Anda terbebas dari masalah.
So, untuk sahabat yang sudah terlanjur 'kebanjiran',
Sudut pandang Anda menentukan kualitas dari yang Anda lihat.
Kita semua punya masalah, tetapi mengkhawatirkannya saja dan tidak bertindak-hanya akan memperbesar masalah.
Hentikanlah kebiasaan yang hanya mengkhawatirkan masalah.
Sibukkanlah diri Anda dari dengan kegiatan yang akan mengeluarkan Anda dari masalah.
Pastikan 'banjir' tidak akan menenggelamkan kehidupan Anda, karena Anda sedang mengupayakan hidup Anda di lereng gunung.
Untuk sahabat yang masih aman dari 'kebanjiran',
Pasti Anda akan berusaha sekali terhindar dari banjir jika Anda benar-benar takut sekali kebanjiran.
Tentunya dengan bekerja keras dan berani melakukan hal-hal yang sulit-untuk memudahkan hidup Anda.
Jadi, bergerak terus maju dalam hidup ini walaupun tidak cepat akan mengalahkan orang yang bergerak cepat namun lama beristirahat, apalagi orang yang tidak bergerak cepat namun lama beristirahat.
So, pastikan setiap waktu yang Anda isi adalah gerakan MAJU,
Dengan tidak mengulangi kesalahan yang sama dan selalu berpikir untuk melakukan hal yang baru dan segar walau dalam aktivitas sehari-hari yang sama.
Wednesday, June 4, 2008
Mayonnaise Jar and 2 Cups Of Coffee
When things in your life seem almost too much to handle,
when 24 Hours in a day is not enough, remember the mayonnaise jar and 2 cups of coffee.A professor stood before his philosophy class and had some items in front of him.
When the class began, wordlessly, he picked up a very large and empty mayonnaise jar and proceeded to fill it with golf balls.
He then asked the students if the jar was full. They agreed that it was.
The professor then picked up a box of pebbles and poured them into the jar.He shook the jar lightly. The pebbles rolled into the open areas between the golf balls.
He then asked the students again if the jar was full... They agreed it was.
The professor next picked up a box of sand and poured it into the jar.Of course, the sand filled up everything else. He asked once more if the jar was full.
The students responded with an unanimous 'yes.'
The professor then produced two cups of coffee from under the table and poured the entire contents into the jar, effectively filling the empty space between the sand.The students laughed.
'Now,' said the professor, as the laughter subsided, 'I want you to recognize that this jar represents your life.'
The golf balls are the important things - God, family, children, health, friends, and Favorite passions--things that if everything else was lost and only they remained, your life would still be full.
The pebbles are the other things that matter like your job, house, and car.
The sand is everything else -- the small stuff.'If you put the sand into the jar first,' he continued, 'there is no room for the pebbles or the golf balls.'
The same goes for life.
If you spend all your time and energy on the small stuff, you will never have room for the things that are important to you.
So... Pay attention to the things that are critical to your happiness.
Play With your children.
Take time to get medical checkups.
Take your partner out to dinner.
There will always be time to clean the house and fix the disposal.
'Take care of the golf balls first -- the things that really matter.
Set your priorities... The rest is just sand.
One of the students raised her hand and inquired what the coffee represented.
The professor smiled. 'I'm glad you asked'.
'It just goes to show you that no matter how full your life may seem, there's always room for a couple of cups of coffee with a friend.'
Irgie
Thursday, May 29, 2008
Hold My Hand
Sunday, May 25, 2008
Are you a fighter [for something] or just under pressure for nothing ?
Semoga selalu berpikir positif dalam setiap menghadapi masalah,
Ijinkan saya sharing mengenai keadaan atau kondisi kita di suatu pekerjaan yang menghabiskan mayoritas waktu hidup kita dan ketika kita tidak menyadari bahwa waktu terus berjalan memakan usia kita, tanpa kita sadar kita menuju kemana.
Terkadang kita dihadapkan pada kondisi dimana kita tidak sempat berpikir out of the box dan terjebak dengan rutinitas yang sebetulnya kita:
- Yang berakibat kita tidak mampu mengendalikannya bahkan under pressure
- Namun kita seolah-olah berusaha tegar dan menganggap itu suatu under pressure yang wajar yang harus dilawan
- Padahal, orang tsb tidak kemana-mana, tidak berkontribusi terhadap bisnis yang dijalaninya dan menghabiskan waktunya untuk rutinitas yang tidak berujung
- Malahan seringkali menganggap bahwa pendapatannya yang telah pasti dan telah sepadan dengan pengorbanannya yang mengorbankan waktu untuk keluarga dan waktu istirahat untuk dirinya sendiri karena dianggapnya itu sebuah rutinitas yang bermanfaat
Padahal, bila Anda pikirkan dengan cermat, bila tidak ada yang pasti-maka sebetulnya semuanya jadi mungkin. Akan ada saja orang yang tidak bertindak, karena dia lebih senang dengan kesan akan adanya kepastian dari tidak adanya tindakan. [MT: Dangers From The Dark]
Sebaliknya, bilamana kita:
- Menyukai dan sehati dengan bisnis yang kita kerjakan
- Akibatnya kita sangat optimal dalam melakukannya
- Under pressure berubah menjadi energi positif untuk mencapai target-target perkerjaan kita
Namun seringkali orang menghindari awal ketidakpastian yang belum punya apa-apa tsb namun jalannya sangat jelas,
Dan lebih memilih kepastian pendapatan yang ia dapatkan setiap bulannya namun tidak membawanya kemana-mana, padahal waktu sedang memakan usianya
So, are you a fighter [for something] or just under pressure for nothing ?
Irgie
Saturday, May 17, 2008
Be frank with your heart: Good or bad, Anda adalah produk dari masa lalu Anda
Dalam kesempatan menyapa rekan-rekan, ijinkan saya menyapa tulisan Pak Andi Frans di posting MTSCnya kalimat Bapak yang terakhir "Semoga semuanya dapat melihat dari sisi yang saya lihat.."
Pak Andi yang baik terkadang kita tidak bisa menseragamkan orang lain untuk melihat sisi baik yang sama persis dengan apa yang pernah kita alami.
Kebaikan itu adalah memang kebaikan yang sangat tergantung dari sisi atau sudut mana kita memandang dan dari awal kehidupan yang mana kita memulainya, yang masing-masing pribadi manusia mempunyai rekaman kebaikan di kehidupannya masing-masing, walaupun itu kebaikan dari jalan hidup anak kita sendiri.
Sebetulnya hal tsb tidak perlu dibandingkan dan terlalu dipikirkan, toh juga muaranya sama yaitu kebaikan.
Namun,
Jangan batasi kebaikan yang bisa Anda lakukan, karena itu akan membatasi kebesaran yang bisa Anda capai. [MT BAS:Becoming Your Possibilities]
Karena,
Kita akan menjadi dari apa yang kita lakukan.
Seorang yang menjual, menjadi penjual. Seorang yang melukis, menjadi pelukis. Dan, seorang yang mengupayakan agar orang lain mencapai kualitas hidup yang lebih baik, akan... menjadi pemimpin.
Demikian pandangan hidup yang dapat saya sampaikan, yang walaupun ada yang tidak tertulis di tulisan-tulisan Pak Mario namun terkadang saya ambil dan saya sarikan dari inti-inti lisan di talkshow Beliau yang pernah disampaikan.
Follow your heart and be strong in kindness,
Salam hangat,
Irgie
Saturday, May 10, 2008
Kerja keras itu sudah [kerja] smart
Semoga selalu dalam tuntunan-Nya.
Ijinkan saya sharing sebagian dari topik mengenai "kerja keras menggapai impian" yang telah Pak Mario nasehatkan pagi tadi, persis seperti yang pernah saya alami.
Saya dan sebagian dari kita mungkin berpikiran bahwa kerja keras itu berbeda dengan kerja smart, seperti yang pernah saya pikirkan dulu "kenapa kita harus bekerja keras jika kerja smart saja bisa".
Seiring waktu berjalan, saya mulai berpikir bahwa prinsip tsb sepertinya kok ada yang keliru ya...? Bukankah kerja smart itu bagian dari kerja keras...?
Pagi tadi Pak Mario menyinggung kebimbangan saya tsb dan sekalian memberikan jawaban bahwa:
Kerja keras itu sudah SMART, tinggal cara-cara keefektifan dalam kita bekerja yang harus diperbaiki.
Pertanyaannya,
Apakah kita sudah benar-benar bekerja keras berkali-kali lipat untuk mencapai impian yang kita inginkan tsb seperti orang-orang yang telah berhasil dibidang yang kita geluti tsb ?
Kebanyakan jawaban dari kita TIDAK, karena kita hanya INGIN meniru orang berhasil sedangkan orang yang telah berhasil tsb telah berupaya sangat keras untuk mencapai keberhasilannya.
Kalau begitu,
Apakah kita sudah mempunyai KEKUATAN untuk melakukan yang telah kita ketahui untuk melakukannya, karena seringkali kita telah mengetahui apa yang kita ketahui tetapi TETAP TIDAK MELAKUKANNYA. ..
Mungkin karena mendengarkan pendapat buruk orang sekitar kita...?
"Ibarat seorang atlet olahraga. Untuk menjadi seorang juara dunia, SMART saja tidak cukup (karena semua atlet dunia juga smart) tanpa KERJA KERAS berlatih berkali lipat dibanding atlet dunia yang lain".
Semoga menjadi renungan dari masing-masing kita yang masih HANYA INGIN, belum benar-benar BEKERJA KERAS dalam mencapai impian kita.
Salam damai,
Irgie
Friday, May 9, 2008
Hidup ini tidak akan pernah cukup untuk mempelajari segala kemungkinan yang akan terjadi
Salam kenal buat para sahabat yang baru bergabung,
Semoga Tuhan selalu memberkati dan memudahkan rencana-rencana baik para sahabat sekalian,
Dalam kesempatan yang berbahagia ini, setelah liburan panjang yang saya jalani, ijinkan saya menyapa kembali lewat pointer-pointer Pak Mario yang tentunya dapat menjadikan bahan refleksi dari pola pikir kita selama ini,
Ada waktu untuk merasa khawatir, dan ada waktu untuk bekerja keras tanpa rasa khawatir.
"Saya tidak akan mengurangi kesempatan saya untuk bekerja dan menghasilkan yang baik, dengan mengkhawatirkan hal-hal yang belum bisa saya selesaikan melalui yang saya kerjakan sekarang".
"Saya akan khawatir nanti, bila waktu untuk khawatir telah tiba".
"Itu sebabnya saya damai".
[I'm Easy Like Sunday Morning by Mario Teguh]
Seringkali kita merasa khawatir mengenai hal-hal yang sebetulnya belum waktunya untuk kita khawatirkan,
Seringkali kita terlalu ingin mengetahui hal-hal disekitar kita dengan menganalisa dengan sangat akurat sekali detail-detail dan dampak yang akan terjadi yang berhubungan dengan apa yang akan kita jalani atau yang akan kita lakukan,
Sehingga kerap kali kita tidak menyadari bahwa dengan mengetahui hal-hal yang belum waktunya tsb mengakibatkan banyaknya dinding-dinding yang menghalangi kita untuk bekerja keras dan bersiap menyambut datangnya kesempatan.
Karena,
"Tugas saya bukan untuk memastikan keberhasilan. Tugas saya hanyalah memastikan bahwa saya mencoba. Karena kesempatan untuk menang - ada di dalam upaya".
Kalau begitu,
Yakinlah dan tegaslah dalam memutuskan, karena kita tidak akan pernah ahli dan selalu benar dalam segala hal.
Kita hanya perlu berhasil dalam satu bidang yang kita cintai dimana kita terlihat menonjol dalam bidang tersebut.
So, don't make it complicated just work through it...
Irgie