Sunday, June 29, 2008

Perbuatan baik adalah seberapa besar nilai kebaikan yang dirasakan si penerimanya, bukan sebaliknya.


Sobat, ijinkan saya sharing kebaikan yang nyata terjadi ya,

Seorang sahabat dekat yang terkenal sangat logis, tegas dan profesional bercerita kepada saya mengenai kejadian yang baru saja dialaminya, dia menemukan dompet di parkiran, sesaat setelah selesai makan bakso.

Dengan bersemangatnya sahabat saya ini bercerita “Dompet ini harus kembali kepada pemiliknya langsung”.

Kemudian sahabat saya ini mengecek identitas yang ada di dompet tsb, dompet itu milik seorang sopir perusahaan, isi dompet tsb berisi uang yang cukup lumayan dan surat-surat penting si sopir tsb.
Ternyata di dompetnya tidak ada nomor telponnya, alamat identitasnya pun luar kota yang mungkin juga dia sudah tidak tinggal disitu. “Terus kamu sudah check kartu ATM-nya, mungkin bisa dilacak dari bank untuk dapat nomor telponnya” ujar saya.
Singkat cerita, sahabat saya ini sudah empat hari melacak ke Bank dan menelpon nomor telpon yang ada di dompet tsb.

Akhirnya, di hari ke empat tsb, ada seseorang yang menghubunginya yang mengaku bahwa dia yang kehilangan dompet tsb. Sontak sahabat saya ini gembira bercampur curiga menanyakan semua isi dan jumlah uang yang ada di dompet tsb, agar tidak salah orang. Ternyata benar, dialah yang kehilangan dompet tsb.
Dan si pemilik dompet ternyata dihubungi oleh Bosnya yang ditinggali nomor telpon sahabat saya itu.

Iseng-iseng saya bertanya pada sahabat saya ini "Trus kamu ngomong apa setelah tahu bahwa itu dompetnya?" jawabnya "Saya tetap berprinsip bahwa apa yang dia miliki itu memang haknya, seharusnyalah dompet itu kembali kepadanya".

"O, begitu ya...".

Beberapa hari kemudian sahabat saya ini bercerita bahwa isi dompet si sopir itu sangatlah penting dan uang itu adalah uang setoran, dan dia sudah ngutang untuk mengembalikannya dan ngutang lagi untuk mengurus surat-suratnya yang dia pikir tidak bakal ditemukannya lagi.

Saya bertanya lagi kepada sahabat "Trus apa yang kamu katakan setelah dia bercerita seperti itu?"

"Mulut saya terkunci, pikiran logis yang biasa saya ucapkan terasa berat terucap, hati yang tadinya sekeras pikiran saya...berubah menjadi mata yang berkaca-kaca.
Kebaikan yang semata-mata saya lakukan bukanlah ’’hanya’’ kebaikan yang saya pikir hal biasa",

"Kebaikan itu ternyata bukan nilai dari perasaan kita yang melakukannya, melainkan nilai dari perasaan orang yang menerima kebaikan tersebut’’.

Thursday, June 19, 2008

Gelombang pasang inflasi dunia telah datang


Sahabat yang baik,



Banyak hal belakangan ini yang membuat kita larut dalam arus pikiran negatif tentang kenaikan harga bahan bakar sehingga menyebabkan kenaikan harga kebutuhan sehari-hari,
tentang sulitnya menghadapi kehidupan ini kedepannya.

Namun, gelombang pasang kenaikan harga dunia seakan tidak peduli,
kenaikan tsb sudah terjadi,
bahkan efeknya belum berhenti dan masih terus menembus batas psikologis di negara manapun ada berada.

Ibarat banjir di seluruh penjuru dunia,
Pertanyaannya, sudah cukup tinggikah lantai rumah Anda?

Jika sudah tinggi pun, akan percuma... jika Anda berada di lingkungan yang juga banjir, karena Anda juga tidak akan bisa kemana-mana.

Jika rumah Anda masih 'kebanjiran', atau lingkungan Anda masih banjir, mengeluh atau menyalahkan siapapun/apapun tidak akan pernah membuat Anda terbebas dari masalah.

So, untuk sahabat yang sudah terlanjur 'kebanjiran',

Sudut pandang Anda menentukan kualitas dari yang Anda lihat.
Kita semua punya masalah, tetapi mengkhawatirkannya saja dan tidak bertindak-hanya akan memperbesar masalah.
Hentikanlah kebiasaan yang hanya mengkhawatirkan masalah.
Sibukkanlah diri Anda dari dengan kegiatan yang akan mengeluarkan Anda dari masalah.
Pastikan 'banjir' tidak akan menenggelamkan kehidupan Anda, karena Anda sedang mengupayakan hidup Anda di lereng gunung.

Untuk sahabat yang masih aman dari 'kebanjiran',
Pasti Anda akan berusaha sekali terhindar dari banjir jika Anda benar-benar takut sekali kebanjiran.

Tentunya dengan bekerja keras dan berani melakukan hal-hal yang sulit-untuk memudahkan hidup Anda.

Jadi, bergerak terus maju dalam hidup ini walaupun tidak cepat akan mengalahkan orang yang bergerak cepat namun lama beristirahat, apalagi orang yang tidak bergerak cepat namun lama beristirahat.

So, pastikan setiap waktu yang Anda isi adalah gerakan MAJU,
Dengan tidak mengulangi kesalahan yang sama dan selalu berpikir untuk melakukan hal yang baru dan segar walau dalam aktivitas sehari-hari yang sama.


Be positive in whatever situation you could be,



Irgie

Wednesday, June 4, 2008

Mayonnaise Jar and 2 Cups Of Coffee




When things in your life seem almost too much to handle,
when 24 Hours in a day is not enough, remember the mayonnaise jar and 2 cups of coffee.

A professor stood before his philosophy class and had some items in front of him.

When the class began, wordlessly, he picked up a very large and empty mayonnaise jar and proceeded to fill it with golf balls.

He then asked the students if the jar was full. They agreed that it was.

The professor then picked up a box of pebbles and poured them into the jar.

He shook the jar lightly. The pebbles rolled into the open areas between the golf balls.

He then asked the students again if the jar was full... They agreed it was.

The professor next picked up a box of sand and poured it into the jar.

Of course, the sand filled up everything else. He asked once more if the jar was full.

The students responded with an unanimous 'yes.'

The professor then produced two cups of coffee from under the table and poured the entire contents into the jar, effectively filling the empty space between the sand.

The students laughed.

'Now,' said the professor, as the laughter subsided, 'I want you to recognize that this jar represents your life.'

The golf balls are the important things - God, family, children, health, friends, and Favorite passions--things that if everything else was lost and only they remained, your life would still be full.

The pebbles are the other things that matter like your job, house, and car.

The sand is everything else -- the small stuff.

'If you put the sand into the jar first,' he continued, 'there is no room for the pebbles or the golf balls.'

The same goes for life.

If you spend all your time and energy on the small stuff, you will never have room for the things that are important to you.

So... Pay attention to the things that are critical to your happiness.

Play With your children.

Take time to get medical checkups.

Take your partner out to dinner.

There will always be time to clean the house and fix the disposal.

'Take care of the golf balls first -- the things that really matter.

Set your priorities... The rest is just sand.

One of the students raised her hand and inquired what the coffee represented.

The professor smiled. 'I'm glad you asked'.

'It just goes to show you that no matter how full your life may seem, there's always room for a couple of cups of coffee with a friend.'


Irgie